Dataran
Tinggi Dieng dan sekitarnya terletak pada zona pegunungan Serayu Utara. Sebelah
barat berbatasan dengan daerah Karangkobar dan sebelah timur berbatasan dengan
daerah Ungaran. Sejarah perkembangan geologinya akan bertalian dengan
daerah-daerah sekitarnya (daerah pada zona pegunungan Serayu Utara). Sejarah perkembangan
geologi Dataran Tinggi Dieng (pegunungan Serayu Utara pada umumnya) diawali
dengan siklus geologi berupa pengendapan sedimentasi dalam cekungan geosinklin.
Pada
zaman Tersier Tua (Paleogen) yaitu kala Eosen (58 juta tahun silam) dan
Oligosen (38 juta tahun silam) di Jawa terdapat suatu cekungan geosinklin yang
membentang dari arah barat-timur. Di bagian utara cekungan geosinklin ini
(sekarang pegunungan Serayu Utara) pada kala Oligosen dan Miosen Tua (26 juta
tahun) masih mengalami gerak menurun, tetapi sebaliknya daerah sebelah
selatannya sebagai kompensasi pada Miosen Tengah mengalami pengangkatan
(terjadi pembentukan pegunungan) yang berupa geantiklin Jawa Selatan (zona
Selatan Jawa). Selama Miosen Tua dan Miosen Tengah endapan-endapan yang
terbentuk pada geosinklin di bagian utara ini di daerah Karangkobar antara lain
: (1) Lapisan Sigugur yang terdiri dari konglomerat dan batu kapur; (2) Lapisan
Merawu yang terdiri dari mergel, tanah liat, batu kwarsa, dan batu pasir tuf;
(3) Lapisan Penyayat yang terdiri dari hasil erupsi basalt sub marine.
Pada
Mio Pliosen (20 juta tahun) geantiklin Jawa Selatan tenggelam kembali
(mengalami gerak turun), tetapi diikuti pengangkatan di bagian tepi selatan,
yang menyebabkan terangkatnya Karangbolong
Limestone. Oleh sebab itu terjadi transgresi terutama dari arah selatan,
dan menyebabkan terbentuknya lapisan Bodas di daerah Lukulo. Lapisan Bodas ini
berupa endapan vulkanis (tuf) yang bersilangan dengan konglomerat, mergel, dan
tanah liat. Pada waktu itu geosinklin di bagian utara juga mulai terangkat
menjadi geantiklin ini disertai terjadinya tegasan gravitasi yang menyebabkan
terjadinya lipatan di bagian kaki geantiklin.
Akhir
Pleosen (12 juta tahun) di pegunungan Serayu Utara proses mulai berlangsung,
dan materialnya diangkut serta diendapkan di daerah sekitarnya, di Karangkobar
berupa lapisan Ligung. Pleistosen Muda di Pegunungan Serayu Utara magma mulai
bergerak ke atas, sehingga terjadi aktivitas vulkanis yang intensif,
materialnya tertumpuk di daerah sekitarnya, seperti vulkan Ungaran Tua
menghaasilkan lapisan Damar, vulkan Korakan di Karangkobar menghasilkan lapisan
Ligung dan vulkan Slamet Tua menghasilkan lapisan Mengger. Aktivitas vulkan ini
berlangsung sampai akhir Pleistosen dan diakhiri denagn peruntuhan kerucut
utamanya. Selama aktivitasnya, vulkan-vulkan ini menghasilkan pula
breksi-breksi vulkanis seperti lapisan Linggopodo di bagian barat, lapisan
barat, lapisan Jembangan di bagian tengah, dan lapisan Notopuro di bagian
timur.
Sesudah terjadi peruntuhan dari vulkan-vulkan di zona
pegunungan Serayu Utara, pada kala Holosen (1 juta tahun) aktivitas vulkanis
mulai giat kembali. Pembentukan gunung api muda ini di daerah Dieng berupa
vulkan-vulkan Dieng Muda. Erupsi vulkan di Dieng yang terkenal dalam masa
sejarah yaitu sesudah tahun 1600 adalah : (1) Gunung Pakuwojo tahun 1947; (2)
Kawah Timbang dari gunung Butak Petarangan tahun 1939.
No comments:
Post a Comment