Dalam penggambaran peta tematik yang merupakan gambaran suatu maksud atau tema, dibutuhkan juga pengelompokkan simbol – simbol untuk memudahkan apakah tema suatu peta tersebut termasuk simbol kualitatif atau kuantitatif. Dalam simbol kualitatif maupun kuantitatif terdapat simbol titik, garis, dan area/luasan.
Simbol adalah salah satu alat untuk mengadakan komunikasi. Simbol ini mempunyai arti dan bentuk. Dengan mengetahui arti dan bentuk simbol tersebut, maka pemilihan simbol harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari peta tematik.
Pada hakekatnya dengan memetakan simbol – simbol tersebut, kita dapat membaca tema dari suatu peta dengan mudah. Simbol – simbol ini digambarkan secara jelas dan menonjol, serta biasanya diberi warna, misalnya pada peta penggunaan lahan. Secara garis besar, simbol – simbol yang digunakan pada peta tematik, hanya mempunyai ketentuan menurut temanya saja. Umumnya tema tersebut mempunyai sifat yang kualitatif dan atau sifat yang kuantitatif ( Aziz dan Rachman, 1985 : 25 ).
Pemetaan kualitatif merupakan pemetaan dengan simbol yang tidak menyebutkan jumlah atau nilai melainkan hanya mengungkapkan agihan atau distribusi keruangan dari unsur yang dipetakan saja ( Sinaga, 1995 : 28 ). Pemetaan simbol kualitatif ( dalam Aziz dan Rachman, 1985 : 25 ) menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli dari unsur, jadi dihubungkan dengan kualitas unsur yang diwakilinya. Simbol ini tidak menyajikan besar/jumlah/banyaknya dari unsur yang diwakilinya. Simbol kualitatif ini dapat berbentuk titik, garis, dan area/luasan.
Pemetaan simbol titik yang kualitatif ini memperlihatkan gambaran tentang lokasi dari unsur – unsur dengan kedudukan yang benar. Simbol titik yang digunakan dapat dibagi lagi dalam bentuk simbol piktorial, geometrik/abstrak, dan huruf/letter. Simbol piktorial ini melukiskan bentuk asli dari unsur yang mewakilinya. Simbol geometrik/abstrak pada umumnya dinyatakan dalam bentuk geometrik/abstrak, atau simbol yang ujudnya tidak ada kemiripannya dengan unsur yang digambarkan. Seedangkan simbol huruf adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan unsur tertentu yang sangat khas ( spesifik ), dan dinyatakan dengan huruf.
Pemetaan simbol garis yang kualitatif ini memperlihatkan gambaran dari unsur – unsur yang diwakilinya dengan berbentuk garis. Simbol garis ini dapat menyatakan penghubung dua unsur ( jalur ), pemisahan ( batas – batas politik ), gerakan atau arus dari unsur yang tidak mempunyai kepastian baik tersendiri maupun bersama – sama, misalnya sungai, lalu – lintas, dan lain- lain. Ciri khas dari simbol garis ini mempunyai lebar, bentuk atau pola, dan menggambarkan karakter dari suatu gerakan atau aliran. Dalam simbol garis ini, masih dapat dibagi menjadi simbol deskriptif dan simbol yang abstrak atau khayal. Simbol deskriptif biasanya digunakan untuk menyatakan unsur – unsur yang sesungguhnya (natural features) dari permukaan bumi dan atau unsur – unsur buatan manusia (man made features) yang digambarkan secara deskriptif, simbol ini juga dapat digolongkan sebagai simbol piktorial. Sedangkan simbol yang abstrak atau khayal adalah simbol yang digunakan dalam penyajian unsur – unsur yang menyatakan batas, seperti batas negara, batas propinsi, dan lain – lain.
Pemetaan simbol area/luas yang kualitatif ini memperlihatkan gambaran tentang pembagian unsur – unsur yang menempati suatu daerah, seperti peta penggunaan lahan. Pemisahan bagian – bagian dari unsur – unsur yang disajikan dalam peta biasanya dipisahkan dengan garis hitam dan pola tertentu atau macamnya unsur – unsur tersebut diberi tanda pengenal berupa latar ( screen ) garis. Simbol luas ini juga dapat dibagi ke dalam simbol deskriptif dan simbol yang bersifat abstrak atau khayal. Simbol deskriptif digunakan untuk menyatakan unsur – unsur yang ada dalam daerah tertentu. Sedangkan simbol yang abstrak atau khayal digunakan sebagai pernyataan yang mengidentifikasikan suatu daerah, biasanya digambarkan dengan berlatarkan garis dan berlatarkan titik ( Aziz dan Rachman, 1985 : 26 – 31 ).
Simbol penggunaan lahan untuk peta tematik dengan peta rupabumi berbeda. Pada peta rupabumi simbol penggunaan lahan sudah baku sifatnya, sebagian besar simbol penggunaan lahan disimbolkan dengan simbol yang bersifat abtrak dan piktorial ( dengan gambar ), supaya mudah diingat oleh si pengguna. Pada peta tematik penggambaran simbol penggunaan lahan, sebaiknya dibuat secara simpel dan sederhana, misalnya dengan warna, yang penting mudah dibaca dan dipahami.
Dapat digunakan simbol huruf, simbol warna atau simbol abstrak untuk menggambarkan penggunaan lahan. Untuk memberi garis batas antar penggunaan lahan satu dengan yang lain digunakan warna hitam. Simbol penggunaan lahan termasuk kelompok simbol luas ( area ), sehingga dalam legenda keterangan simbol ini harus diberi kotak.
Dalam memilih simbol sesuaikan dengan tujuan dan kegunaan peta. Peta untuk tujuan komersial untuk ditampilkan atau dipublikasikan secara luas sebaiknya digunakan simbol warna. Peta – peta yang dibuat untuk tujuan praktis dan tidak dipublikasikan secara umum dapat digunakan simbol huruf atau simbol arsir atau simbol abstrak ( Juhadi dan Setiyowati, 2001 : 50-51 ).
DAFTAR PUSTAKA
Aziz T.L. dan R.Rachman. 1985. Peta Tematik. Bandung : ITB
Juhadi dan D.L.Setiyowati. 2001. Desain dan Komposisi Peta
Tematik.Semarang : Indoprint
Tematik.
Sinaga, M. 1995. Pengetahuan Peta. Yogyakarta : UGM
No comments:
Post a Comment