Search This Blog

Sunday, October 31, 2010

KRONOLOGI LETUSAN GUNUNG MERAPI 30 OKTOBER 2010


-    Tanggal 29 Oktober 2010 pukul 19:23, 20:20, 21:40 WIB terjadi awanpanas kecil-sedang arah ke K. Lamat, K. Senowo, K. Krasak.


-    Tanggal 30 Oktober 2010 pukul 00:16 WIB terjadi awanpanas besar dengan durasi 7 menit ke arah K. Lamat, K. Senowo, K. Krasak.


-    Pukul 00:35 WIB terjadi awanpanas besar dengan durasi 22 menit ke arah K. Gendol, K. Kuning, K. Krasak, K. Boyong.


-    Pada pukul 00:50 WIB terjadi ledakan di puncak. Bola api / letusan vertikal mencapai radius 2 km tampak dari Pos Selo, Jrakah, Ngepos, dan Kaliurang. Ketinggian asap mencapai 3,5 km. Getaran letusan dapat dirasakan oleh penduduk yang beradius 12 km (Desa Srumbung/Barat Daya G. Merapi).


-    Hujan pasir mencapai radius 10 km (Desa Hargobinangun), sedangkan hujan abu dilaporkan terjadi di Desa Krasak Kabupaten Bantul.


Sumber : http://www.merapi.bgl.esdm.go.id/bpptk.php?page=bpptk&subpage=kegiatan&id=18

KRONOLOGI LETUSAN MERAPI 26 OKTOBER 2010

Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut:

1.    Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit

2.    Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4 menit

3.    Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit

4.    Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit

5.    Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2 menit

6.    Pukul 17.42 terjadi awanpanas besarb selama 33 menit

7.    Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo

8.     Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman

9.     Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit

10.   Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit

11.   Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi

12.   Pukul 18.54 aktivitas awanpanas mulai mereda

13.   Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Catatan :  keterangan waktu dalam WIB

Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010  yang dikeluarkan oleh a.n Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Klik disini untuk mendownload Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010  yang dikeluarkan oleh a.n Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

PELAKU E-COMMERCE KENA PAJAK ? IYAKAH ??


RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ..... TAHUN 2010

TENTANG

KONVERGENSI TELEMATIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Saturday, October 30, 2010

MERAPI KEMBALI MENGERUPSI DINI HARI


Sabtu dini hari (30 oktober 2010) pukul 00.40 WIB terjadi kembali letusan eksplosif merapi yang menimbukan kembali terjadinya mengepulnya awan panas disertai dengan hujan abu. Awan panas (300°C-500°C) ini dikabarkan menuju arah barat dari merapi dengan radius tidak kurang dari 7 km dan radius hujan abu sampai hujan pasir (diameter 0,5 mm) mencapai 20 km. Dr. Surono ( Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ) menyatakan bahwa potensi letusan merapi ini lebih besar daripada letusan pada tahun 1997, 2001, dan 2006. Di Jalan Kaliurang, Kec.Pakem sendiri yang beradius sekitar 30 km dari merapi dirasakan adanya hujan pasir dan para warga setempat sesegera menuju ke kota Yogyakarta. Dengan ini Dr.Surono menghimbau untuk tidak mendekat pada radius 10 km dari merapi bagi warga masyarakat sekitar.

Monday, October 25, 2010

PERSEBARAN BAHAN TAMBANG MINERAL INDONESIA


Hasil bahan tambang negara Indonesia antara lain minyak bumi, bauksit (bijih alumunium), batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium. Berikut ini daerah persebarannya :
A.    BAHAN MINERAL LOGAM

Minyak bumi

Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut.
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).

3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta

5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

Bauksit (bijih aluminium)

Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

Mangan

Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).

Batu bara

Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), KalimantanTimur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).

Besi

Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

Timah

Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).

 Emas

Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).

Tembaga

Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).

 Nikel

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
B.     BAHAN MINERAL NON LOGAM

 Marmer

Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.

 Aspal

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).

 Belerang

Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).

 Yodium

Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
Memanfaatkan Hasil Tambang
Hasil tambang diambil dari perut bumi digunakan untuk berbagai keperluan. Berikut ini di antaranya.

  • Minyak bumi diolah menjadi avtur, bensol, kerosin, bensin, solar, dan minyak tanah. Avtur digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang. Bensin dan solar untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Minyak tanah menjadi bahan bakar kompor.


  • Bijih besi digunakan untuk bahan baku pembuatan mesin pabrik, kendaraan bermotor, jembatan, campuran pisau dan gunting, dan baja.



  • Batu bara menjadi bahan bakar kereta api, kapal laut, dan pembangkit listrik.



  • Bauksit untuk bahan baku aluminium. Alumunium dimanfaatkan untuk membuat pesawat dan alat-alat rumahtangga.

  • Mangan untuk pembuatan besibaja.
  • Belerang untuk campuran obat.

  • Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung.

  • Emas dan perak untuk perhiasan, misalnya cincin, gelang, kalung, anting, bros, dan sebagainya.


Sunday, October 24, 2010

KEUNTUNGAN DAN PENGGUNAAN SATELIT QUICKBIRD


a)   Keuntungan (Benefits) 

Menurut Digital Global keuntungan atau benefits dari satelit Quickbird terdiri dari empat, yakni ;

1.    Acquire high quality satellite imagery for map creation, change detection, and image analysis.
2.      Geolocate features to within 23 m and create maps in remote areas without the use of ground control points.
3.      Collect a greater supply of frequently updated global imagery products more quickly than competitive systems.
4.      Extend the range of suitable imaging collection targets and enhance image interpretability because images can be acquired at even the lowest light levels without sacrificing image quality.

Dengan resolusi yang tinggi hingga 61 cm, satelit Quickbird ini mampu merekam objek atau studi kajian dengan sedetail mungkin. Dengan resolusi setinggi ini, sebuah lokasi permukiman dapat diidentifikasi per individu bangunan, sebuah jaringan jalan dapat didentifikasi sebagai poligon dua sisi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemesanan data sangat mudah dilakukan, tidak serumit pembuatan foto udara yang mengharuskan adanya security clearance (ijin dari pihak keamanan), ijin jalur terbang, sewa hanggar, sewa pesawat dan lain – lain.
b)   Penggunaan Satelit Quickbird

1.      PERTANIAN
Resolusi 61 cm sangat ideal untuk melakukan observasi pada lahan yang luas, petak tanaman hingga per individu tanaman. Melakukan identifikasi jenis tanaman dan kondisi tanah, potensi panen, efektifitas pengairan, kesuburan tanaman, kandungan air.
Secara time series, Quickbird dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, banyaknya tanah yang hilang, laju penanaman, pemilihan tananaman yang siap panen, tingkat kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit dll.

2.      PERTAMBANGAN
Quickbird biasa digunakan untuk memetakan kondisi penutupan lahan pertambangan yang akan dibuka. Dengan dibuatnya peta penutupan lahan yang paling mutakhir dapat disusun suatu perencanaan pembuatan jaringan jalan, pemasangan jaringan pipa, site plan, mengidentifikasi peruntukan lahan di sekitar areal konsesi, dll. Jika data peta ini dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis, maka dengan mudah dapat dihitung berapa luas dari masing-masing kelas penutupan lahan, berapa biaya yang harus dikeluarkan seandainya dilakukan pembebasan lahan, berapa panjang pipa yang dibutuhkan, dan lain – lain.

3.      KEHUTANAN
Resolusi yang tinggi memungkinkan pengusaha HPH melakukan inventarisasi luas lahan, menghitung potensi kubik kayu, menentukan jalur transportasi kayu, mengidentifikasi batas-batas kawasan, mengevaluasi laju kerusakan areal, membuat site plan. Untuk perusahaan HTI, data Quickbird ideal digunakan untuk melakukan kompartemenisasi, yakni membagi areal usaha kedalam blok, petak dan anak petak, memetakan lokasi cekungan air sebagai cadangan mengendalikan bahaya kebakaran, menentukan lokasi camp, lokasi menara pengawas api, lokasi persemaian, dll. Secara time series, Quickbird dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, banyaknya tanah yang hilang, laju penanaman, pemilihan tananaman yang siap panen, tingkat kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit, menghitung kehilangan tanaman akibat kebakaran hutan, dan lain - lain.

4.      PERENCANAAN WILAYAH DAN PERKOTAAN
Sejak kemunculannya yang pertama kali di Indonesia, Quickbird langsung mendapat respon positif dari berbagai institusi pemerintah. Didorong pula oleh pemberian otonomi yang lebih luas kepada PEMDA, maka Quickbird telah dimanfaatkan untuk menyusun peta penggunaan lahan yang paling up to date. Beberapa wilayah yang telah dipetakan menggunakan Quickbird diantaranya, DKI Jakarta, Surabaya, Sidoharjo, Bandung kawasan Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur), Yogyakarta, Bontang, dll. Institusi yang paling sering memanfaatkan data Quickbird diantaaranya Badan Pertanahan Nasional, Bappedda Provinsi maupun Bappedda Kabupaten/Kota, Dinas Tata Kota, Dinas Kehutanan, Dinas Kimpraswil, Dinas Pajak, lembaga pendidikan, dll. Kajian yang dapat dilakukan menggunakan QUICKBIRD diantaranya, perencanaan tata ruang, identifikasi kawasan kumuh, pembuatan site plan, identifikasi wajib pajak, inventarisasi pelanggan (telepon, air bersih, listrik, gas), monitoring perubahan penggunaan lahan, identifikasi kawasan banjir, dll (http://quickbird-indonesia.blogspot.com)
  
Literatur :
http://quickbird-indonesia.blogspot.com/2006/04/mengapa-memilih-quickbird.html

SATELIT QUICKBIRD SEBAGAI WAHANA INDERAJA

              Gambaran Umum Satelit Quickbird

The QuickBird satellite is the first in a constellation of spacecraft that DigitalGlobe has developed that offers highly accurate, commercial high-resolution imagery of Earth. As the first 60 cm commercial satellite, QuickBird’s global collection of panchromatic and multispectral imagery is designed to support applications ranging from map publishing to land and asset management to insurance risk assessment.
Today, DigitalGlobe’s QuickBird satellite offers sub-meter resolution imagery, high geolocation accuracy, and large on-board data storage (www.digitalglobe.com)
Satelit quickbird merupakan salah satu satelit sumber daya milik Amerika Serikat dan Hitachi Jepang dengan pengelolanya adalah Digital Globe, Desain dan Konstruksi Digital Globe, Ball A. dan T. Corps, Kodak dan Fokker dan berhasil diluncurkan di SLC-2W, Vandenberg Air Force Base, California, Amerika Serikat pada tanggal 18 Oktober 2001. Citra satelit Quickbird ini menjadi popular setelah adanya bencana tsunami yang menimpa Aceh, Sri Langka, Malaysia, dan Thailand pada tanggal 26 Desember 2004 (Purwadhi dan Sanjoto, 2008 : 34 – 35).

SISTEM, NILAI, DAN NORMA SOSIAL


   SISTEM SOSIAL TERDIRI DARI 2 SUB-  KONSEP :
  1. KONSEP STRUKTUR SOSIAL
  2. KONSEP PROSES SOSIAL
Jadi SISTEM SOSIAL merupakan keseluruhan dari struktur sosial dan proses sosial yang ada di masyarakat.
STRUKTUR SOSIAL adalah keseluruhan susunan status dan peran, serta tata aturan yang mengatur interaksi antar status dan peran dalam suatu aturan sosial.
PROSES SOSIAL adalah segi dinamis suatu struktur sosial.
   Definisi NILAI (Value) oleh C.Kluckhohn adalah sebuah konsepsi, eksplisit atau implisit, yang khas milik seseorang individu atau kelompok, tentang yang seharusnya diinginkan yang memengaruhi pilihan yang tersedia dari bentuk-bentuk, cara-cara, dan tujuan-tujuan tindakan.
Atau secara sederhananya adalah konsepsi tentang hal yang seharusnya diinginkan.
Sedangkan NORMA merupakan patokan-patokan atau pedoman untuk berperilaku di dalam masyarakat.

Jadi fungsi NORMA adalah mengatur interaksi sosial supaya terjadi tata tertib di dalam masyarakat.
   Menurut Kluckhohn dalam suatu masyarakat terdapat 5 masalah pokok, yakni nilai mengenai hakikat :
  1. hidup manusia,
  2. karya manusia,
  3. kedudukan manusia,
  4. hubungan manusia dengan alam, dan
  5. hubungan manusia dengan sesamanya.
  6.    
Literatur : Dari berbagai sumber


    MACAM - MACAM BAHAN TAMBANG


    Bahan Tambang Mineral Logam
    Bahan tambang mineral logam adalah bahan tambang yang berwujud bijih ( dapat menghantarkan listrik). Contohnya bijih besi, nikel, emas, tembaga, timah, dan bijih bauksit. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam murni dan logam campuran. Logam murni digunakan dalam kondisi murni tanpa campuran. Contoh logam murni adalah emas, timah, seng, dan aluminium. Biasanya kaleng minuman menggunakan aluminium murni. Sementara kabel listrik terbuat dari tembaga murni.
    Bahan tambang logam tidak murni atau dipakai dalam keadaan dicampur. Misalnya, campuran tembaga, timah, dan seng pada pembuatan kapal. Bahan campuran ini lebih tahan menghadapi proses perubahan.
    Mineral  logam dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama yaitu :
    • Kelompok Logam Dasar; logam yang umum terdapat dan secara kimia lebih aktif, misalnya : Tembaga (Cu), Timbal/Timah Hitam (Pb), Timah (Sn) dan Seng (Zn) dan lain-lain.
    • Kelompok Logam Mulia; logam yang secara ekonomis sangat berharga dan banyak dibutuhkan, terdiri dari : emas (Au), Perak (Ag) dan Platina (Pt).
    Dalam kedua kelompok ini satu sama lain selalu berkaitan, bisa dalam bentuk urat maupun dalam bentuk sebaran dalam batuan, khusus untuk emas selain terkemas dalam bentuk urat, biasanya dalam urat kuarsa, juga bisa terdapat sebagai emas alluvial yang tersebar di bekas undak-undak sungai tua atau tersebar di endapan pasir sungai yang masih aktif. Logam Dasar dan Logam Mulia yang terbentuk dalam urat biasanya di Indonesia khususnya terjadi dalam lingkungan batuan gunungapi dan populer disebut Emas Epitermal. Sudah barang tentu disebut demikian setelah memenuhi kriteria-kriteria pembentukkannya.
    • Kelompok Logam Jarang adalah logam yang secara relatif, ditemukan dalam jumlah sedikit dan tersebar di bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak. Beberapa diantaranya adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam Tanah Jarang (Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71), Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan  unsur-unsur logam jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik, katalis dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.
    • Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran Besi, logam yang lazim digunakan dalam industri besi dan campurannya, seperti : Besi (Fe), Kobal (Co), Kromit (Cr), Mangan (Mn) dan  lain-lain
    Bahan Tambang Mineral Bukan Logam
    Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya ( tidak dapat menghantarkan listrik ). Mineral non logam biasa disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan galian golongan C. Bahan galian non logam mudah dicari dan pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendorong perekonomian rakyat.
    Contoh bahan tambang bukan logam adalah batu kapur, belerang, pasir, kaolin, asbes, mika, tanah liat, intan.

    Thursday, October 21, 2010

    PENGUKURAN PRESIPITASI

    2.2.2. PENGUKURAN PRESIPITASI
                            Di dalam pengukuran presipitasi, digunakan yang namanya alat penakar curah hujan. Alat ini terdiri dari 2 macam :
    a.       Alat penakar hujan tidak otomatis
    b.       Alat penakar hujan otomatis

    a.       Alat penakar hujan tidak otomatis
    Yakni alat penakar berupa ember atau kontainer dengan diameter tertentu yang dibuat dalam bentuk bulat memanjang ke arah vertikal (untuk memperkecil percikan air hujan). Dimensi diameter dan ketinggian di sarankan berkisar antara 15-30 cm dan 50-75 cm.
    -          cara kerja alat ini adalah dengan melihat air hujan yang tertampung dalam tempat penampung air hujan dan selanjutnya diukur volumenya setiap interval waktu tertentu atau setiap satu kejadian hujan.
    -          kelemahan alat ini hanya diperoleh data jumlah curah hujan selama periode waktu tertentu.
    b.       Alat penakar hujan otomatis
    Yakni alat penakar yang mekanisme pencatatan besarnya curah hujan bersifat otomatis (mencatat sendiri). Ada dua jenis alat penakar hujan otomatis:
    1.       Weighing Bucket Rain Gauge
    Weighing bucket rain gauge terdiri dari corong penangkap air hujan yang ditempatkan diatas ember penampung air yang terletak di atas timbangan dengan pencatat otomatis, yang dihubungkan ke permukaan kertas grafik yang tergulung pada kaleng silinder.
    -          cara kerja: setiap ada penambahan air hujan dari corong penangkap air ke dalam ember, maka timbangan akan bergerak turun dan alat pencatat akan bergerak mencatat volume air hujan pada kertas grafik.
    -          kelemahan: dalam periode tertentu,  kertas grafik dan tinta perlu diganti.
    2.   Tipping Bucket
                Sedangkan tipping bucket merupakan alat penakar otomatis tanpa memerlukan kertas grafik dan tinta dalam pencatatannya, tetapi di gunakan sebuah alat, yakni logger (alat pencatat otomatis) dan komputer.
    -          cara kerjanya seperti timbangan, dimana salah satu ”bucket” (kantong/ember) penampung air bergerak ke bawah setiap kali menerima air dan logger akan mencatat curahan air hujan. Setiap ”tipping” atau jatuhan sama dengan 0,2 mm hujan. Dan selanjutnya data logger akan dihitung dengan bantuan komputer.
    Dalam pengukuran presipitasi terdapat dua masalah besar yang selalu timbul, yakni:
    1.       Bagaimana merancang suatu alat penakar hujan yang secara tepat dapat mengukur presipitasi pada suatu tempat (berkaitan dengan kesalahan karena alat (instrumen error), seperti alat mendapat gangguan angin, adanya dinding penghambat, ukuran penangkap air hujan, dll).
    2.       Bagaimana menentukan lokasi jaringan kerja alat penakar agar dapat mewakili daerah yang kita kehendaki (berkaitan dengan kesalahan yang berhubungan dengan cara mengambil sampel/sampling error)
    Pada dasarnya penyebaran data curah hujan kaitannya dengan dimensi ruang (spatial distribution rainfall) berkaitan dengan faktor-faktor meteorologi dan topografi.