(Epochtimes.co.id)
Sark, sebuah pulau yang berjarak 80 km di selatan pantai Inggris, ditetapkan sebagai “pulau berlangit gelap” pertama di dunia pada 25 Januari 2011 lalu oleh International Dark-Sky Association (IDA), sebuah organisasi asal Amerika Serikat yang memiliki misi melestarikan kegelapan dan keindahan langit malam.
Sark merupakan pulau terkecil di antara 4 pulau di Kepulauan Channel, yang terletak di antara Inggris dan Prancis.
IDA mengumumkan Sark bersama dengan Hortobagy Starry Sky Park dari Hungaria, sebagai penerima Silver Tier International Dark-Sky Community.
“Komunitas langit gelap” maksudnya adalah sebuah wilayah tak berpenghuni yang memiliki polusi cahaya sangat sedikit, sehingga langitnya tampak benar-benar gelap di malam hari, yang menjadi tujuan utama bagi para penikmat benda-benda langit, seperti bintang, bulan, meteor, dan berbagai benda dan fenomena langit lainnya.
Menurut siaran pers IDA, kedua lokasi tersebut diakui sebagai rencana konservasi yang diistimewakan, yang bertujuan untuk menjaga polusi cahaya minimum.
Sudah ada dua “komunitas langit gelap” dan lima taman yang juga berlangit gelap di seluruh dunia, termasuk Zselic National Landscape Protection Area yang juga berlokasi di Hungaria.
Pulau Sark memiliki panjang sekitar 3 mil dan lebar 1,5 mil, dengan garis pantai yang menawan sepanjang 40 mil. Bima Sakti terlihat sangat jelas karena di sana tidak ada penerangan jalan dan kendaraan bermotor selain traktor.
Pemerintah Pulau Sark mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi persyaratan penggunaan cahaya yang ditetapkan oleh “Komunitas IDS” baik sekarang maupun untuk ke depannya. Yaitu dengan hanya menggunakan pencahayaan terbatas pada perumahan dan kepentingan komersial.
Steve Owens adalah koordinator kepala perencanaan pengelolaan pencahayaan luar pulau dan anggota British Astronomical Association’s Campaign untuk Dark Skies.
“Sangat jelas bagi saya ketika memulai kerja sama dengan komunitas, bahwa mereka menyadari betapa berharga dan langkanya wilayah yang dapat dengan jelas menunjukkan keindahan langit malam,” ujar Owens dalam rilisnya.
”Namun langkah ini benar-benar membutuhkan dukungan semua orang di pulau itu, dan usaha besar telah dilakukan untuk mengurangi pencahayaan, baik oleh individu maupun para pelaku bisnis, yang melihat manfaat dari astronomi sebagai cara mendukung perekonomian lokal selama musim dingin,” tambah Owens.
Dengan ditetapkannya Sark sebagai “pulau berlangit gelap” ini, ia pun berharap akan lebih banyak penikmat dan wisatawan yang akan datang ke pulau itu sepanjang tahun.
“Saya pikir Sark akan menjadi ledakan astrotourism (wisata astronomi), khususnya pada bulan-bulan musim dingin,” kata Owens kepada BBC.
Setiap tahunnya, pulau ini telah menarik 40.000 wisatawan untuk belajar tentang sejarah dan budaya, dimana pengalaman seperti itu terasa bagaikan melangkah mundur ke masa jauh lampau. (Cassie Ryan / The Epoch Times / bdn)
No comments:
Post a Comment