Seoul - Rencana gelar pasukan besar-besaran oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat, membuat Korea Utara berang. Media-media di Korut memberitakan kalau Semenanjung Korea sudah berada di ambang perang.
"Situasi di Semenanjung Korea sekarang lebih dekat di ambang perang, akibat rencana ceroboh latihan perang untuk melawan Korea Utara," demikian pernyataan kantor berita Korut KCNA seperti dilansir Reuters, Jumat (26/11/2010).
Pemberitaan semacam ini memang tipikal media resmi pemerintah Korut. Peringatan Korut ini seiring langkah Presiden Korsel Lee Myung-bak yang baru saja mengangkat perwira karir Lee Hee-won, sebagai Menteri Pertahanan Korsel yang baru.
Pemberitaan semacam ini memang tipikal media resmi pemerintah Korut. Peringatan Korut ini seiring langkah Presiden Korsel Lee Myung-bak yang baru saja mengangkat perwira karir Lee Hee-won, sebagai Menteri Pertahanan Korsel yang baru.
Hee-won menggantikan Kim Tae-young yang mundur setelah dikritik karena sikapnya yang adem ayem merespons serangan artileri Korut di Pulau Yeonpyeong. Ini adalah serangan Korut paling agresif sejak akhir perang Korea 1950-1953.
Sementara kapal induk AS, USS George Washington, masih dalam perjalanan menuju Laut Kuning yang berbatasan dengan Korut. Rencana latihan perang besar-besaran akan digelar pada Minggu 28 November mendatang.
Presiden AS Barack Obama pun direncanakan untuk bicara dengan Presiden China Hu Jintao untuk membahas situasi Korea. Sementara China mengatakan ingin melanjutkan perundingan enam pihak antara Korut dan Korsel. Pihak yang terlibat adalah Korut, Korsel, China, Jepang, AS dan Rusia.
China sangat berkepentingan dengan Pyongyang. Jika Korut runtuh, hal itu akan mengganggu stabilitas di perbatasan dengan China. Namun, jika dua Korea bersatu pun, China khawatir pengaruh AS akan mendominasi.
Aksi bombardi Korut menewaskan 2 tentara dan 2 warga sipil. 17 Tentara lain dan 3 warga sipil juga luka-luka. Sikap kalem pemerintah Korsel disambut protes DPR Korsel dan aksi demonstrasi oleh ratusan tentara veteran di Paju, Korsel.
"Kebijakan pemerintah terhadap Korut terlalu lembut. Kita harus membalas dendam pada gerombolan anjing gila itu. Jangan macam-macam dengan Korsel!" tukas presiden asosiasi mantan marinir, Kim Byeong-su dalam aksi demonstrasinya.
sumber:
http://www.detiknews.com/read/2010/11/26/132355/1503156/10/media-korut-semenanjung-korea-di-ambang-perang?n991102605
sumber:
http://www.detiknews.com/read/2010/11/26/132355/1503156/10/media-korut-semenanjung-korea-di-ambang-perang?n991102605
No comments:
Post a Comment